Bagi Anda yang belum
mengetahui, Kabupaten Nagekeo adalah salah satu kabupaten yang masuk
dalam wilayah administratif provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya
terletak di Pulau Flores.
Bagian
utara berbatasan dengan laut Flores, bagian selatan berbatasan dengan
laut Sawu, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Ende, dan bagian
barat berbatasan dengan Kabupaten Ngada.
Nah…kali ini saya
memberikan informasi sekaligus rekomendasi tempat wisata menarik dan
populer yang terdapat di Kabupaten ini kepada Anda sekalian.
1. Pantai Marapokot
Sudah
bukan rahasia lagi kalau pantai di Pulau Flores terkenal indah dan
masih alami. Salah satunya adalah Pantai Marapokot di Mbay, Kabupaten
Nagekeo. Pantai ini terletak di Desa Marapokot Kecamatan Aesesa.
Pantai Marapokot merupakan pelabuhan utama bagi wisatawan yang ingin menghabiskan waktu di Pulau Pasir Putih Rii Taa.
Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di pantai ini adalah snorkeling, renang dan menikmati pemandangan alam khususnya sunrise dan sunset.
Pantai
ini berjarak sekitar 10 km dari kota Mbay. Biasanya pantai ini ramai
dikunjungi ketika hari sabtu dan minggu. Sebagai bagian dari wilayah
pantai utara Flores, pantai ini tergolong tenang. Namun, anda tetap
diingatkan untuk tetap berhati-hati.
2. Kampung Adat Boawae
Kampung
Boawae terletak di Kelurahan Natanage, Kecamatan Boawae, Kabupaten
Nagekeo. Kampung adat ini merupakan situs budaya yang di dalamnya
terdapat benda cagar budaya seperti rumah adat, Sa’o Meze, Peo, dan
makam Raja Boawae.
Di pintu masuk
kampung dapat dijumpai ‘Heda’ (museum lokal) sebagai tempat menyimpan
benda-benda purbakala dan ‘Ja Heda’ sebagai simbol kekuatan yang
menyerupai seekor Kuda. Sedangkan, di tengah kampung Anda dapat melihat
‘Peo’ yang merupakan lambang persatuan masyarakat.
Setiap tahun ratusan orang datang
berkumpul di kampung adat Boawae untuk menyaksikan pergelaran tinju
adat. Selain sebagai salah satu ritual adat tahunan dan ‘warisan pusaka’
masyarakat, pergelaran ini juga merupakan kesempatan untuk
mempertemukan dua warga dari dua kabupaten yang berbeda, yakni Kabupaten
Ngada dan Kabupaten Negekeo.
Dengan
menyaksikan secara langsung ritual adat tersebut, Anda akan semakin
penasaran untuk terus mengetahui sejarah yang berhubungan dengan
masyarakat dan kampung Boawae.
Akses
menuju ke tempat ini sangatlah mudah. Anda dapat menggunakan kendaraan
roda dua maupun roda empat dengan jarak tempuh sekitar 2 jam dari kota
Mbay.
3.Pantai Ena Gera
Pantai
Ena Gera berada di Desa Wolotelu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten
Nagekeo. pantai ini adalah salah satu lokasi wisata yang mulai digalakan
oleh pemerintah Nagekeo menjadi obyek wisata unggulan. Pasir putih yang
bersih membuat wisatawan ingin berlama-lama di pantai selatan Flores
itu.
Untuk menuju Pantai Ena Gera, anda membutuhkan waktu 2 jam mengunakan kendaraan roda dua apabila berangkat dari Kota Ende.
Di
sini anda dapat menikmati kuliner masyarakat, seperti daging gurita,
jagung bakar, dan pisang bakar yang dijual dengan harga terjangkau.
Tempat ini tergolong unik dibandingkan
dengan pantai lainnya di wilayah selatan Kabupaten Nagekeo. Dianggap
unik karena dari beberapa pantai yang berada di Kecamatan Mauponggo,
hanya pantai ini yang memiliki pasir, sisianya berbatu.
Menurut
cerita warga sekitar, konon ada seorang pemilik tanah yang bernama Gera
terjebak dalam gua kelelawar. Gera kemudian berhasil keluar dari dalam
gua dibantu oleh seekor kutu yang membuat terowongan keluar.
Nama
‘Gera’ kemudian digunakan sebagai nama lokasi wisata ini, sedangkan
nama ‘Ena’ adalah bahasa daerah masyarakat setempat untuk menyebut
pantai, sehingga Ena Gera sama dengan pantai Pantai Gera.
Bagaimana menurut anda? Menarik bukan?
4. Air Terjun Ngaba Tata
Ngaba
Tata merupakan sebuah kawasan air terjun di Kecamatan Aesesa Selatan,
Kabupaten Nagekeo. Air terjun ini berada sekitar 22 km dari kota Mbay,
tapatnya Kampung Jawa Tiwa, di Desa Rendu Butowe.
Kawasan
air terjun tersebut berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman warga .
Dari tempat ini kita dapat melihat kawasan air terjun Ngaba Tata dibalik
jurang yang terjal.
Ketinggian air terjun ini bisa mencapai 80 meter lebih. Dasarnya membentuk sebuah kolam dengan ukuran sekitar 40 meter persegi.
Menurut
keterangan warga kampung, ada sebuah batu besar di puncak air terjun
berbentuk bulat panjang seperti atap. Cerita mengenai batu inilah yang
membentuk nama ‘Ngaba Tata’. Dalam bahasa setempat, Ngaba adalah jurang
atau tebing, sedangkan Tata memiliki arti atap yang di puncak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar